Eco Tourism Bali merasa terhormat dapat bergabung dalam Diskusi Meningkatkan Pariwisata Bali Menuju Kualitas dan Martabat yang diselenggarakan di Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada 18 Maret 2025. Acara ini berfokus pada Program Kerja Industri Pariwisata Bali 2025-2030, dengan tujuan memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bermartabat.
Pariwisata menyumbang lebih dari 50% PDB Bali, namun tantangan seperti polusi, kemacetan, dan kemunduran budaya mengancam masa depannya. Program kerja terbaru ini bertujuan untuk menyeimbangkan aspek ekonomi, budaya, dan ekologi melalui kepatuhan hukum, pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, transportasi berkelanjutan, pariwisata hijau, serta pengelolaan limbah yang lebih efektif.
Bagaimana mencapainya?
Salah satu wawasan utama dari diskusi ini adalah bahwa masa depan pariwisata Bali terletak pada Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan (Eco-Tourism Certification), yang menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa bisnis pariwisata beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sekaligus melindungi warisan budaya dan alam Bali yang kaya. Dengan menerapkan standar ekowisata yang tersertifikasi, pelaku industri dapat secara aktif mengurangi jejak lingkungan, mendukung komunitas lokal, serta meningkatkan kualitas pengalaman wisata.
Tanpa langkah-langkah ini, Bali berisiko menghadapi degradasi lingkungan, urbanisasi tak terkendali, dan erosi budaya, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya tariknya sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Salah satu sertifikasi terdepan dalam pariwisata berkelanjutan adalah Eco Climate Badge, yang memberikan panduan jelas dalam konservasi lingkungan, pelestarian budaya, dan dukungan terhadap komunitas lokal. Sertifikasi ini berfungsi sebagai tolok ukur bagi pelaku usaha dalam menerapkan praktik ramah lingkungan, mengurangi limbah, serta menjaga identitas Bali sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Pemerintah Bali sangat mendorong hotel dan restoran untuk memperoleh sertifikasi ini. Eco Climate Badge, yang diakui secara internasional oleh Travalyst—sebuah LSM yang didirikan atas inisiatif Pangeran Harry—memenuhi standar global dalam keberlanjutan. Dengan mendapatkan sertifikasi ini, bisnis tidak hanya memenuhi persyaratan keberlanjutan, tetapi juga memperoleh keunggulan kompetitif dalam menarik wisatawan dan investor yang peduli terhadap lingkungan.
Kini, saatnya bagi hotel, restoran, dan pelaku bisnis pariwisata untuk mengambil langkah nyata dalam memenuhi standar ekowisata dan memperoleh Eco Climate Badge. Sertifikasi ini memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal, serta meningkatkan reputasi Bali sebagai pusat pariwisata yang bertanggung jawab.
Tidak masalah apakah bisnis Anda baru memulai perjalanan menuju keberlanjutan atau sudah membuat kemajuan kecil—Eco Tourism Bali siap membimbing Anda dalam setiap langkah. Bersama, kita dapat menerapkan praktik berkelanjutan demi masa depan Bali yang lebih hijau.
Pemerintah Provinsi Bali, bersama dengan Bali Tourism Board (BTB)—otoritas utama di sektor pariwisata daerah—sepenuhnya mendukung adopsi Eco Climate Badge sebagai sertifikasi keberlanjutan yang kredibel dan diakui. Dukungan ini menegaskan pentingnya sertifikasi dalam mendorong pariwisata yang bertanggung jawab serta memastikan kelestarian lingkungan dan budaya dalam jangka panjang.
Bergabunglah dalam Gerakan Ini!
Daftarkan bisnis Anda hari ini, mulailah perjalanan keberlanjutan, dan mari bersama menjadikan Bali hijau kembali!
Penulis: Diva Kowara