Home
berita
Wisatawan di Bali Diimbau Memantau Peringatan Cuaca Seiring Dampak Bencana Semakin Meluas

Kerusakan yang semakin meluas dilaporkan setiap jam di Bali akibat salah satu musim hujan paling intens dalam sejarah baru-baru ini.

Banjir bandang telah merenggut nyawa warga lokal, pohon tumbang menewaskan wisatawan, dan kini air bah juga menyebabkan seekor gajah milik Bali Zoo tenggelam.

Para pemimpin daerah menyerukan agar masyarakat dan wisatawan lebih memperhatikan peringatan cuaca dan mempertimbangkan untuk menjadwal ulang beberapa aktivitas liburan karena cuaca buruk diperkirakan akan terus berlanjut.

Pada Senin, 16 Desember, seekor gajah milik Bali Zoo terseret banjir bandang. Gajah Sumatra berusia 30 tahun bernama Molly ditemukan sejauh 3 km dari lokasi awal ia berjalan bersama pawangnya.

Meskipun Bali Zoo belum merilis pernyataan resmi, Kepala Polisi Sukawati, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa, menyampaikan kepada media bahwa Molly terseret arus deras saat sedang digiring kembali ke kandangnya. Gajah tersebut ditemukan terjepit di antara batu dan puing banjir pada Selasa dini hari di tepi Sungai Cengcengan.

Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengatakan kepada wartawan, “BPBD Gianyar belum dapat membantu evakuasi karena berat badan gajah yang luar biasa memerlukan evakuasi khusus oleh profesional. Perlu dicari solusi untuk pengangkatan ketika posisi gajah berhasil ditemukan.”

Pekan lalu, dua wisatawan tewas akibat pohon tumbang di Monkey Forest Ubud, dan satu orang lainnya mengalami luka serius.

Pemerintah setempat juga mengonfirmasi kematian seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun yang terbawa banjir bandang saat berjalan pulang dari sekolah. Seorang nelayan lokal juga tewas tersambar petir ketika berlindung dari badai di bawah shala di Pantai Mertasari Sanur pada Minggu, 15 Desember.

Rekaman video di Air Terjun Tegenungan yang terkenal pada 16 Desember menunjukkan derasnya aliran air yang meluap dari tebing dan sungai yang meluap hingga ke tepiannya.

Wisatawan perlu menyadari bahwa air terjun-air terjun populer di Bali dapat ditutup sewaktu-waktu selama musim hujan ini karena banjir besar yang terus memengaruhi saluran air di pulau tersebut.

Para pemimpin dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali mengimbau wisatawan untuk mengunduh aplikasi BMKG guna menerima notifikasi terkini dan peringatan cuaca langsung di perangkat mereka.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, dalam pertemuan bersama Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, di Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Minggu sore.

Ia menjelaskan, “Peringatan dini akan disampaikan hingga ke tingkat kecamatan, lengkap dengan waktu dan durasi sehingga wisatawan dapat mengatur jadwal dan menyesuaikan dengan kondisi cuaca.”

Dwikorita mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi diperkirakan akan memperpanjang musim hujan hingga akhir April 2025, padahal musim hujan biasanya berakhir pada Maret.

Ia menambahkan, “Dari sejumlah faktor tersebut, hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi menyebabkan bencana seperti tanah longsor atau banjir jika tidak diantisipasi dengan baik. Hampir seluruh wilayah Bali akan terdampak La Nina yang membawa angin basah ini.”

Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, mengatakan kepada wartawan, “Kami berupaya menyosialisasikan informasi, prakiraan cuaca, dan potensi risiko bencana agar masyarakat lebih waspada terhadap kondisi terkini. Dengan peringatan ini, masyarakat akan lebih siaga.”

Ia menegaskan bahwa pihaknya bersama tim sedang berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan rencana mitigasi bencana tersedia guna menjaga keselamatan dan kenyamanan warga lokal serta wisatawan di Bali, terutama menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Ia menambahkan, “Kami akan menyosialisasikan lebih masif agar masyarakat dapat terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi yang diperbarui secara berkala. Bahkan, peringatan dini disampaikan seminggu sebelum kejadian dan diulang tiga hari hingga tiga jam sebelumnya. Ini sangat penting.”

Penjabat Gubernur Jaya menekankan pentingnya prakiraan cuaca bagi wisatawan untuk membantu mereka menjadwalkan rute perjalanan dan waktu kunjungan ke objek wisata di pulau ini.

Ia mengakhiri dengan meminta Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala BPBD Bali untuk segera menindaklanjuti hal ini. Ia juga akan mengumpulkan kepala kecamatan dan desa wisata untuk menyosialisasikan hal ini.

Wisatawan dapat mengunduh aplikasi Info BMKG dari Apple App Store dan Google Playstore. Pembaruan juga dipublikasikan setiap hari di laman Instagram BMKG Bali.