Home
berita
Hotel-Hotel Terbaik Bali Mengambil Langkah Ramah Lingkungan Tanpa Mengorbankan Kemewahan

Hotel-hotel terkemuka di Bali kini semakin menyadari pentingnya menerapkan praktik-praktik berkelanjutan di seluruh resor mereka.

Dulu, memastikan hotel menawarkan kemewahan kelas atas sering kali berarti mengesampingkan konsep keberlanjutan atau kesadaran lingkungan. Namun kini, hotel-hotel di Bali telah menemukan cara mudah dan berdampak untuk menyeimbangkan pengalaman mewah dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

The Mulia Resort & Villas di Nusa Dua adalah contoh nyata bagaimana penginapan mewah dapat dijalankan dengan pilihan-pilihan berkelanjutan, baik di depan maupun di belakang layar.

Nusa Dua dikenal sebagai pusat konsentrasi tertinggi resor dan hotel bintang lima di Bali dan menjadi tujuan favorit para pemimpin dunia hingga selebriti.

Faktanya, The Mulia Resort & Villas telah melakukan lebih dari sekadar mengurangi dampak lingkungan mereka; data yang dibagikan oleh resor ini menunjukkan bahwa mereka berhasil mengurangi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) sebesar 97,5% pada paruh pertama tahun 2024.

Bali sendiri masih berjuang dengan masalah pengelolaan sampahnya, dan Nusa Dua hanya berjarak dekat dengan TPA terbuka terbesar di pulau ini, yaitu TPA Suwung. Oleh karena itu, setiap langkah kecil untuk mengurangi pembuangan sampah sangat berarti.

Bagi The Mulia Resort & Villas, angka tersebut bukanlah kejutan, karena mereka sudah lama berkomitmen untuk mengurangi sampah dari tahun ke tahun, dengan pengurangan lebih dari 95% pada tahun 2023 dan 94% pada tahun 2022.

Untuk memperkuat komitmennya dalam menjaga lingkungan di sektor perhotelan, The Mulia Resort & Villas juga berpartisipasi dalam Audit EarthCheck. Dalam sebuah pernyataan, pihak hotel menjelaskan bahwa sebagai “resor pemenang berbagai penghargaan, setiap pengalaman tamu di sini merayakan hal-hal terbaik dalam hidup sambil berkontribusi untuk menjaga lingkungan bagi generasi mendatang. Upaya untuk mengurangi sampah ke TPA bukan hanya tujuan, tetapi janji kepada komunitas dan planet ini.”

Ekowisata dan pembangunan berkelanjutan semakin menarik minat para wisatawan di Bali, itulah sebabnya perayaan Hari Pariwisata Dunia baru-baru ini, yang diselenggarakan pada 27 September oleh Eco Tourism Bali, berfokus pada perubahan iklim dan filosofi Tri Hita Karana.

Menurut Kantor Provinsi Bali, pada tahun 2023 terdapat lebih dari 7.500 hotel di Bali, namun hanya beberapa yang berhasil mendapatkan sertifikasi internasional, seperti Eco Climate Badge.

Dengan membuat pedoman-pedoman ini, Eco-Tourism Bali berharap dapat menarik hotel-hotel yang belum memiliki akses untuk meningkatkan keberlanjutannya agar bergabung.

Pedoman ini juga menjadi alternatif lokal yang lebih sederhana dibandingkan sertifikasi yang lebih besar dan memakan banyak tenaga serta sumber daya, yang mungkin sulit dijangkau oleh hotel-hotel dan resor kecil yang ingin komitmen keberlanjutannya diakui.

Eco-Tourism Bali menjelaskan bahwa Eco Climate Badge telah diluncurkan sebagai skema verifikasi keberlanjutan baru untuk hotel dan restoran di Bali.

Badge ini dirancang untuk mendorong praktik ramah lingkungan yang melindungi baik lingkungan alam maupun warisan budaya pulau ini, yang juga sejalan dengan upaya global untuk memajukan pariwisata berkelanjutan, serta berkontribusi pada peran Bali dalam mempromosikan perdamaian melalui pariwisata dengan menjaga integritas lanskap dan tradisi uniknya.

Ada berbagai akreditasi ramah lingkungan yang bisa dicari oleh wisatawan Bali saat memesan liburan mereka berikutnya, dan kini Eco Climate Badge dari Eco-Tourism Bali telah diakui oleh platform pemesanan hotel global, Booking.com.

Eco-Tourism Bali mengungkapkan bahwa penelitian terbaru dari Booking.com menunjukkan bahwa 83% wisatawan global kini lebih memilih dan memprioritaskan opsi ramah lingkungan, dan 56% bersedia membayar lebih untuk alternatif yang berkelanjutan.

Berbicara pada acara Hari Pariwisata Dunia, Ayuk Yulianingsih, Market Team Leader dari Booking.com, menyatakan, “Di Booking.com, kami juga memiliki misi untuk memudahkan semua orang merasakan dunia. Kami juga percaya bahwa semua orang di sini memiliki tanggung jawab yang sama untuk membuat dunia layak untuk dialami.”

Acara Hari Pariwisata Dunia ini diadakan di Desa Potato Head di Seminyak, sebuah hotel yang diakui secara internasional atas praktik keberlanjutannya yang inovatif. Desa Potato Head bahkan masuk dalam daftar 50 Hotel Terbaik Dunia tahun 2024.