Home
blog
Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit and Digital Brand Award 2024

Mengawali tahun 2024, Kawasan The Nusa Dua menjadi tuan rumah event Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit and Digital Brand Award 2024  pada tanggal 11-12 Januari 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno secara resmi membuka Asia Pasific Tourism, Hospitality, Summit and Digital Brand Award 2024 yang membahas tren pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di masa mendatang yang berbasis pariwisata berkelanjutan dan investasi hijau.

Acara tersebut berlangsung di BNDCC, Bali, Kamis kemarin dengan mengusung tema empowering suistainable tourism.

Pada kesempatan itu, Sandi mengapresiasi Enhaiir Corporation yang telah membuka ruang bertemu bagi para investor, CEO, leaders, serta para pemangku kepentingan terkait.

“Diharapkan forum ini dapat menjadi wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan, menyampaikan masukan dan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja setiap pemangku kepentingan yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandi mengutip laman Kemenparekraf.

Tren pariwisata dan ekonomi kreatif kata dia, telah bergerak ke arah sustainable lifestyle atau gaya hidup berkelanjutan. Mulai dari konsumsi yang bertanggung jawab, penggunaan energi baru dan terbarukan, hingga daur ulang dan menggunakan lebih sedikit plastik.

“Apalagi saat ini produk yang banyak diminati adalah produk yang berdasarkan aspek keberlanjutan. Sehingga kita perlu upaya kolaboratif dari semua stakeholder untuk memastikan pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam rangka mewujudkan keberlanjutan di sektor pariwisata, Kemenparekraf kata dia, memiliki sejumlah strategi dan program, di antaranya menghadirkan pedoman pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari, sertifikasi CHSE, perhitungan dan penyeimbang jejak karbon, kampanye tanpa plastik, food waste, zero waste, hingga skema pembiayaan ramah lingkungan.

Kerangka investasi pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan juga berfokus pada tiga aspek utama yakni sumber daya manusia, investasi untuk keberlanjutan, dan investasi melalui teknologi dan inovasi.

Sementara terkait implementasi teknologi, Kemenparekraf menggandeng Quantum Temple untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi blockchain dalam penerapan regeneratif pariwisata.

Di kesempatan yang sama, ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan bahwa Bali Tourism Board (BTB) bekerja sama dengan Eco Tourism Bali telah meluncurkan indeks keberlanjutan untuk hotel dan restoran sejak tahun 2021. Selama dua tahun, kami telah berupaya mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan ramah iklim dengan membentuk komunitas melalui sistem verifikasi yang komprehensif dan pedoman untuk bisnis akomodasi dan restoran di Bali.

Ida Bagus menambahkan, kerja sama ini bertujuan memfasilitasi transformasi Bali menjadi destinasi berkelanjutan dan berkontribusi aktif dalam mencapai Netralitas Iklim di sektor pariwisata.

“Kami juga mengukur keberlanjutan ini melalui alat digital kami. Bali Tourism Board sepenuhnya mendukung Eco Tourism Bali dengan indeks keberlanjutannya, serta penilaian alat digitalnya di situs web, agar hotel dan restoran dapat mengetahui tingkat keberlanjutan mereka,” ujar Ida Bagus.

Penulis: Deska Yunita