Home
berita
Siap Kehilangan Wisata Bali jika Lalai, TPA Suwung Denpasar Alarm Bahaya, ECO Tourism Bali Beber Fakta di ECO Tourism Week 2023 di Kempinski Nusa Dua

BALITREN.COM,DENPASAR-Kebakaran tempat penampungan akhir (TPA) Suwung Kota Denpasar menjadi pembahasan penting pada ECO Tourism Week 2023 di The Apurva Kempinski Nusa Dua, Sabtu 16 Desember 2023 sore.

CO Founder Eco Tourism Bali Rahmi Fajar Harini membeberkan dampak yang mengancam pariwisata Bali jika tak diatur sampah pariwisata dari hulu ke hilir.

Sampah pelaku pariwisata organik dan anorganik harus dipisahkan sejak awal. Hal ini demi menjaga wisata Bali dan semua destinasinya hancur karena perubahan suhu bumi.

Hal ini mengemuka pada kegiatan Eco Tourism Bali bersama The Apurva Kempinski Nusa Dua Bali saat launching Climate Friendly Travel (CFT) di Candi Ballroom The Apurva Kempinski.

Rahmi Fajar Harini kepada awak media, menjelaskan kegiatan ini guna mengatasi perubahan iklim di dunia, antara pemerintah, pelaku pariwisata, industri pariwisata dan semua sektor.

Tema utama dan makna kegiatan ini tak lain, bagaimana semua pihak pariwisata Bali bertindak memitigasi risiko-risiko yang akan ditimbulkan dari perubahan iklim.

Menurut dia semuanya mengemuka secara terbuka di sini. Agar semua pemangku kepentingan dan pelaku pariwisata bisa tahu.

ECO Tourism Bali dalam kegiatan ini, memperkenalkan apa itu perubahan iklim, kemudian apa saja dampak berbahaya terhadap dunia pariwisata di Bali dan Indonesia serta dunia dan selanjutnya apa yang harus dilakukan industri pariwisata Bali.

Ia juga membeberkan persoalan utama yang akan mengancam pariwisata Bali dan semua destinasi terbaik kelas dunianya.

Sampah yang dihasilkan pelaku pariwisata dan industri wisata di Bali tak dipisah dari hulu. Pemisahan Sampah yang dimaksud yakni sampah organik dan anorganik.

Dan ketika temperatur panas dunia dan di Bali naik, dampaknya terjadi seperti kebakaran TPA Suwung Denpasar Bali.

“Contohnya adalah kebakaran di TPA Suwung Denpasar. Kenapa bisa terbakar, apa kaitannya dengan industri pariwisata dan apa sih yang bisa kita lakukan kedepannya,” katanya.

Dia berpesan jika tak diatensi dan ditangani dari sekarang, siap-siap saja semua orang kehilangan pariwisata Bali tercinta.

Karena kebakaran TPA Suwung disebabkan gas metana akibat tumpukan sampah organik dan suhu panas bumi yang meningkat beberapa waktu ini.

Jika tak ada langkah antisipatif dari sekarang, kebakaran bakal terjadi di seluruh sisi wilayah Bali. Maka bersiaplah kehilangan Bali, dan tak ada lagi wisatawan dunia yang terbang ke Bali.

Kolaborasi Eco Tourism Bali dan The Apurva Kempinski Nusa Dua sudah lama terjalin. Kedua pihak sama-sama fokus di bidang sustainability untuk menjaga segala isi Bali.

Di sisi lain, General Manager of The Apurva Kempinski Nusa Dua Bali Vincent Guironnet bangga karena untuk kedua kalinya bekerjasama dengan Eco Tourism Bali mengedukasi semua pelaku industri wisata di Bali pentingnya sustainability.

Menurut dia, banyak dampak positif yang dirasakan dari kolaborasi ini.

Hotelnya juga menjadi satu diantara sekian hotel mewah di bali yang konsen dengan lingkungan. Semua ini dilakukan guna mengantisipasi perubahan iklim di dunia. 

Sumber: balitren.com