Pentingnya peranan bisnis berkelanjutan pada bangkitnya industri UMKM sangatlah penting.
Pada tahun 2024, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan naik menjadi 65 persen, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Kontribusi UMKM terhadap PDB Bali pada tahun 2021 juga mencapai 61,07 persen atau senilai Rp 8.573.89 Triliun dan menyerap 97 persen tenaga kerja yang ada.
”Penting bagi pengusaha UMKM untuk mengusung konsep bisnis berkelanjutan agar bisa mengembangkan usaha yang ada tanpa harus merusak termasuk sumber daya alam dan sumber daya manusia,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno ,pada sambutannya secara daring pada pembukaan acara Bali In Your Hands Sustainable Weeks, Jumat 7 Juli 2023 di Harris Hotel Kuta Tuban.
Menparekraf Sandiaga menambahkan penerapan bisnis berkelanjutan tidak mungkin dilakukan oleh satu pemegang kebijakan saja, tetapi harus bersama-sama, sehingga tercipta ekosistem ekonomi sirkuler.
“Prinsip bisnis berkelanjutan yaitu mengedepankan People, Planet dan Profit harus diimplementasikan oleh para pelaku UMKM sehingga memacu ketahanan bisnis yang tidak rentan terhadap hal-hal di luar dugaan, seperti pandemi,” imbuhnya.
Kegiatan Bali In Your Hands Sustainable Weeks bertemakan “Berbagi Ilmu yang Menyenangkan mengenai Prinsip Bisnis Berkelanjutan pada Industri UMKM” merupakan rangkaian acara yang diadakan selama dua hari (7 dan 8 Juli 2023).
Kegiatan ini berbentuk kolaborasi antara para pemegang kebijakan industri UMKM dan bisnis berkelanjutan di Bali yang dibuat kedalam talkshow dan workshop.
“Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman umum mengenai pelaksanaan prinsip bisnis berkelanjutan terutama yang berkaitan dengan usaha UMKM di Bali. Kami percaya sinergi dan ekosistem bisnis berkelanjutan UMKM dapat mendorong perekonomian Bali lebih cepat,” ucap Myrna Soeryo selaku Chief of Strategist Bali in Your Hands sekaligus mewakili A+ Communications, sebuah firma humas berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang turut mendukung perhelatan ini.
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab sebagai tujuan nomor 12 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-bangsa, sangat erat kaitannya dalam hal penyediaan barang dan jasa dari industri UMKM.
Hal ini tentulah harus didukung oleh semua pemegang kebijakan, termasuk sektor swasta.
“Kami sangat senang dapat mendukung acara ini. Dengan adanya acara ini, kami percaya bahwa para tamu hotel dan pengunjung acara ini bisa belajar mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip bisnis berkelanjutan, seperti yang telah diimplementasikan pada hotel kami selama ini,” kata General Manager shared service Harris Hotel Kuta Tuban dan Yello Hotel Kuta Beachwalk, Muhammad Mufrani Mardiansyah.
Sustainable Weeks yang baru pertama kali diadakan oleh Bali In Your Hands pada tahun 2023, direncanakan akan menjadi perhelatan yang rutin diadakan setiap kuartal di berbagai kabupaten dan kotamadya di Bali.
“Melalui rangkaian acara diskusi panel,pelatihan dan pembinaan, kami ingin para pengusaha UMKM Bali makin semangat untuk menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan pada usahanya masing-masing,” ucap Chief of Sustainability Bali in Your Hands sekaligus COO dari Eco Tourism Bali, Rahmi Fajar Harini.
Menurutnya hal ini bisa membuat industri UMKM Bali menjadi tolak ukur bagi daerah-daerah lainnya, selain mendorong perekonomian Bali sehingga tidak hanya bertumpu pada industri pariwisata saja.
Women For Indonesia yang menjadi inisiator dalam acara Bali In Your Hands Sustainable Weeks merupakan kelompok perempuan pengusaha yang memiliki misi sosial, untuk membantu pengusaha UMKM memiliki literasi digital dan menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan Komunitas ini diprakarsai oleh Myrna Soeryo, Rahmi Fajar Harini dan Nidya Gustianingsih. Women For Indonesia memiliki tujuan untuk menghubungkan merek dan UMKM lokal di Indonesia dengan para pemangku kepentingan B2C dan B2B di Indonesia dan luar negeri melalui jaringan daring maupun luring.