Home
blog
Indahnya Keanekaragaman Hayati di Bali

Pada tanggal 22 Mei masyarakat dunia memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional (The International Day for Biological Diversity (IDB). Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional ini bertujuan untuk menggalakkan isu-isu keanekaragaman hayati di dunia. Sehingga melalui peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, masyarakat dunia sadar akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati bagi kelangsungan kehidupan dunia.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.001 pulau dan salah satu negara megadiverse yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati di dunia. Indonesia memiliki 16,2% jenis burung; 4,6% jenis amfibi; 12,2% jenis mamalia; 7,1% jenis reptil; 14,1% jenis ikan dan 10,9% jenis tumbuhan berpembuluh. Mungkin data ini sewaktu-waktu akan berubah. Sebab masih banyak daerah-daerah pelosok yang bahkan belum terjamah oleh para peneliti, berpotensi meningkatkan data yang tersaji saat ini. Namun, terdapat penurunan jumlah biodiversitas yang dipicu oleh berbagai isu seperti deforestasi, perburuan dan perdagangan satwa terlindungi, konflik lingkungan serta perubahan iklim global, sehingga mengancam keberadaan hayati di negeri ini.

Adapun salah satu provinsi yang terletak di bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara yaitu Pulau Bali terkenal dengan keindahan alamnya yang indah dan warisan budaya yang kaya. Tidak hanya itu, flora dan fauna yang menghuni pulau ini benar-benar unik sehingga menjadi pusat perhatian para peneliti dan masyarakat umum. Flora khas Bali yaitu Majegau, dengan nama ilmiah Dysoxylum Densiflorum. Pohon ini dari famili Meliaceae. Pohon ini bertumbuh tinggi hingga 45meter dengan diameter batang hingga 65 sentimeter. Kulit pohon ini berwarna kelabu-hijau. Buah berwarna kelabu-hijau yang berbentuk buah pir hingga spindle, memiliki panjang hingga 4 cm. Selanjutnya adalah Bunga Jempiring. Bunga jempiring atau yang biasa dikenal sebagai bunga kaca piring dipilih menjadi maskot Kota Denpasar sejak Februari 2002. Disamping itu, Bunga Jempiring memiliki warna putih jernih dengan mahkota bunga yang bertumpuk-tumpuk indah. Selain indah dilihat, bunga Jempiring juga memiliki warna yang harum sehingga banyak orang yang suka menggunakannya untuk persembahyangan. Selain itu, daun Jempiring pun sering dijadikan obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti demam. Flora khas Bali selanjutnya adalah Melati Bali. Melati Bali atau dikenal juga dengan nama Kesidang merupakan salah satu bunga khas Bali. Tanaman ini dapat tumbuh subur di berbagai dataran, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, serta memiliki aroma yang kuat. Kesindang juga memiliki dahan yang menjuntai sebagai salah satu ciri khasnya.

Tidak hanya flora khas Bali yang menjadi pusat perhatian, tetapi Bali juga memiliki fauna khasnya yaitu Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali dan merupakan hewan endemik Indonesia. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Water Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.

Kemudian ada Anjing Kintamani yang merupakan ras anjing dari daerah pegunungan Kintamani. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh dunia internasional. Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara anjing kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.

Bali juga merupakan bagian dari Coral Triangle, kawasan dengan keanekaragaman hayati spesies laut tertinggi. Misalnya, di kawasan ini saja terdapat lebih dari 500 spesies karang pembentuk terumbu. Sebagai perbandingan, ini sama dengan sekitar 7 kali lebih banyak di seluruh Karibia. Ada juga berbagai lokasi penyelaman dengan terumbu karang berkualitas tinggi. Keankeragaman hayati adalah aset global yang sangat berharga bagi generasi mendatang. Wawasan tentang keanakaragaman hayati sangat berperan penting bagi pendidikan dan kesadaran publik untuk menjaga keanekaragaman hayati di bumi Nusantara.

 

Sumber: Wikipedia dan Bali Safari Marine Park

Penulis: Deska Yunita