Dalam hal pariwisata, keberlanjutan memang merupakan pilihan yang lebih menarik dan aman. Terutama di masa perubahan iklim seperti saat ini, banyak orang lebih memilih untuk tetap berada di dalam ruangan atau keluar hanya di malam hari, dibandingkan beraktivitas di bawah terik matahari. Faktanya, 67% wisatawan merasa bahwa praktik berkelanjutan telah menginspirasi mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. (Booking.com, berdasarkan survei terhadap lebih dari 30.000 responden dari 33 negara.)
Namun, meskipun keberlanjutan merupakan hal yang baik, masih ada orang-orang yang berpikir bahwa hal itu tidak perlu diperhatikan.
Meskipun dampak nyata dari perubahan iklim kita rasakan setiap detiknya, 25% wisatawan berpikir bahwa masalah ini tidak separah yang digembar-gemborkan. Sementara itu, 33% lainnya merasa bahwa kerusakan sudah terjadi, sehingga tidak ada gunanya mencoba memperbaikinya. Mereka juga berpendapat bahwa menjadi berkelanjutan tidak ada artinya jika destinasi wisata itu sendiri tidak memprioritaskannya.
Oleh karena itu, kesadaran untuk menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan harus ditanamkan dari dalam.
Bali, daya tarik wisata terbesar di Indonesia, yang saat ini mengalami perubahan iklim yang pesat, seharusnya mampu mengatasi dan menangani masalah ini dengan lebih baik. Dari lebih dari 2.000 akomodasi di Bali, sebagian besar belum mengetahui bagaimana cara menerapkan atau meningkatkan upaya keberlanjutan mereka.
Ketidaktahuan ini pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan pengabaian terhadap komunitas yang kurang mampu. Sayangnya, hal ini sudah terjadi: kenaikan permukaan air laut, panas ekstrem dan kekeringan, abrasi pantai, banjir, kelangkaan air, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kita harus bertindak cepat.
Dengan Eco Climate Badge, Anda tidak hanya akan diakui sebagai Akomodasi Berkelanjutan, tetapi juga akan turut ambil bagian dalam menciptakan perubahan dan masa depan yang lebih baik untuk Bali.
Dapatkan keuntungan eksklusif berupa Detailed Guidelines yang disusun sesuai standar Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global (GSTC), yang dirancang khusus untuk hotel dan restoran lokal. Buku panduan 71 halaman dalam dua bahasa (Inggris-Indonesia) ini akan menjadi pendamping komprehensif Anda sepanjang perjalanan menuju keberlanjutan, dengan dukungan kami yang selalu siap membantu. Permudah perjalanan Anda dengan mitra Sustainable Suppliers kami, yang menyediakan solusi untuk akomodasi yang lebih ramah lingkungan.
Apa yang Anda tunggu?
Daftarkan akomodasi Anda untuk mendapatkan Eco Climate Badge sekarang, dan jadilah bagian dari para pembawa perubahan!
Author: Diva Kowara.